30% Milik Roaster
Grade Kopi
Dalam dunia kopi ada istilah Roasting. Apa itu Roasting? Roasting adalah suatu alat untuk memanggang biji kopi.
Sebagai seorang Roaster sangat berperan besar membawa para penikmat instan kopi ke komersial. Kemudian membawa para penikmat kopi komersial ke kopi specialty. Sebagai mana yg telah saya uraikan di tulisan pertama saya tentang tiga kriteria penikmat kopi.
Negara Brazil dulu adalah pengekspor kopi. Sebanyak 70% dari produksi mereka ekspor dan 30% nya mereka konsumsi sendiri.
Pokok bahasan singkat kita kali ini adalah Grade Kopi. Grade kopi adalah pengelompokan kopi berdasarkan kwalitas kopi.
Tahukah anda Grade berapa Kopi Instan, Kopi Komersial, dan kopi Specialty?
Kopi specialty dipengaruhi dari proses Pasca Panen (full wash, natural, honey, wine), daerah kopi (geisha, kona), jenis kopi (long berry, luwak), dan berada pada ketinggian diatas 1500mdpl.
Karena untuk kopi sendiri hanya berisikan 1, 5-2 gram. Total berat dalam kopi instan biasanya 20 gram.
Kopi yang berkualitas hanya sesikit sekali, ini juga salah satu alasan kenapa tulisan ini di buat.
Jika anda memakan buah yg busuk apakah anda aman dari mencret dan sakit perut? Pasti iya bukan? Yang membuat anda sakit perut dan mencret tentu akibat dari salah makan buah tsb. Begitu juga di Biji Kopi, jika anda minum kopi Grade 1 maka bisa dipastikan bagi anda yg maag tidak akan kambuh, tidak ada sakit perut ataupun mencret.
Merendang Kopi, Kopi Sangrai
Kopi pilihan diproses mulai dari memetik, mencuci, menjemur hingga mengeringkan, mendapatkan prosentasi air yang pas untuk di sangrai, biasanya kisaran antara 12%- 13%. dari mulai biji kopi yang merah (cerry) diproses menjadi gabah (HS), lalu gabah menjadi beras (green bean) dan proses selanjutnya kopi beras (green bean) di sangrai (roasting) menjadi roast been, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (greender) sampai menjadi bubuk kopi yang siap melalui siap diseduh dan dinikmati.
Sangrai kopi pada dasarnya adalah proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya memberikan aroma pada kopi tersebut.
Ketika kopi dimasak ada suatu reaksi kimia yang menyertai sehingga karakter biji kopi pun berubah. Lebih lama biji kopi itu dimasak, semakin banyak pula bahan kimia yang berubah karakteristiknya.
Ketika kopi di-rendang, kopi berubah menjadi berwarna coklat. Oleh karena itu, apabila biji kopi berwarna lebih gelap berarti di-masak lebih lama. Namun bagaimanapun, memasak biji kopi bukanlah suatu hal yang sederhana, sesederhana memasukkannya ke alat pemanggang dan kemudian me-roastingnya.
Biji kopi sesungguhnya akan menghasilkan kopi yang berbeda apabila di-masak dalam suhu yang berbeda meskipun hasil akhirnya berwarna sama, karena teknik me-rendang kopi merupakan suatu seni.
Kopi juaga akan berubah dari endothermic (Meyerap panas) menjadi exotermic (Menghasilkan panas) selama proses sangrai.
Reaksi kimia kopi pada saat di sangrai menciptakan berbagai komponen yang berpengaruh pada cita rasa kopi.
Didalam proses ini juga biji kopi akan menghasilkan “intisari biji kopi” yang berasal dari reaksi kimia yang terjadi.
Intisari biji kopi itu berupa minyak kopi. Kemudian, minyak kopi menjadi coffeeol (sejenis minyak yang mengambang), namun juga bersifat larut dalam air. Namun dengan mengatur prosedur sangrai.
Seorang yg pandai merendang kopi biasa disebut Roaster, roaster ini dapat mengatur sedikit atau banyaknya minyak kopi yang akan dihasilkan untuk setiap kali proses roasting.
Mereka pada posisi Roaster ini memiliki kemampuan tuk mengenal, memilih biji kopi yang tepat untuk direndang.
Untuk menjadi seorang Roaster atau penyangrai kopi handal anda bisa belajar khusus Roasting coffee.
Tahukah anda untuk belajar merendang kopi biayanya cukup mahal. Berkisar antara 5 juta sampai 7 juta per 3 hari.
Cukup sekian dulu nulisnya.. nanti kita sambung kembali.
Salam Kopi
#fanemocoffee #sahabatkopi #roastingcoffee
Magnit kopi ( Coffee )
Tulisan pertama di Blogger saya.
Rata rata kopi bubuk selalu dicampur dgn gula, susu atau crimer. Karena memang lazim sangat cocok dan pas dikawinkan dengan bahan lainnya.
Tidak seperti halnya bubuk kopi jenis Arabica. Kenapa demikian? Karena jenis kopi Arabica harganya lebih mahal dibanding kopi Robusta dan jenis kopi lainnya. Kebanyakan bubuk kopi Arabica digunakan untuk kopi kopi kelas specialty.
Banyak hal yg harus kita pahami dalam mengenal karakter dan aroma masing masing jenis kopi.
Kasta tertinggi di dunia kopi adalah Arabica. Indonesia adalah penghasil kopi Robusta (70%), Arabica (25%) dan Liberica/exelsa hanya (5%).
Untuk mempelajari jenis dan karakter kopi, bisa di lacak atau googling di halaman google.
Salah satu keistimewaan kopi Arabica adalah di aneka rasa dan aroma dibandingkan dengan kopi Robusta dan Liberika.
Pada dasarnya Varietas kopi dibagi menjadi 3 Jenis.
1. Arabica
2. Robusta
3. Liberica.
Untuk mengetahui ciri ciri masing masing kopi (kecuali Liberica), yuk simak bedanya.
Kopi Arabica :
- Memiliki karakter rasa yang cenderung asam
- Memiliki aroma yang kuat seperti buah buahan, bunga bungaan dll.
- Kandungan kafein sikitar 0,8% hingga 1,4%
- Harga lebih mahal dari jenis kopi lainnya.
Kopi Robusta :
- Rasa yg cenderung Pahit
- Karakter rasa lebih ke kacang kacangan
- Kandungan kafein dua kali lipat dari pada Arabica, berkisar 1,7% hingga 4%
- Harga lebih murah dari Arabica. 1/3nya Arabica.
Oke, untuk lebih singkatnya. Kita akan membahas Pengalaman Singkat saya "TERJERUMUS" masuk ke industri kopi lokal tanah air yang lagi di gandrungi anak muda milineal.
Setelah saya amati selama tiga tahun terakhir ini, ternyata masyarakat kita belum banyak memahami dunia kopi.
Sesungguhnya dunia perkopian adalah dunia seni yg tidak bisa dianggap kecil dan disepelekan. Ia bagaikan magnit yg menyedot perhatian.
Ketertarikan saya berawal dari salah satu tempat pelatihan Barista di wilayah Lembang Jawa Barat.
Tepatnya setelah saya mencoba mendatangi cafe kecil milik teman yang berada tidak jauh dari lokasi pelatihan.
Disitulah awal mula apa yang membuat saya masuk kelingkaran dunia perkopian semakin tertarik. Kenapa? ................
Berawal dari sebotol kemasan minuman berisikan 200ml, bertuliskan wine coffee, dengan harga menurut ukuran kantong saya sangatlah mahal.
Singkat cerita saya cicipi dan wow....!!! untuk pertama kalinya saya meminum kopi dengan aroma dan rasa anggur yang nikmat. Dari biji kopi Asli setelah proses pembutan yang panjang menghasilkan Kopi Rasa Anggur yang Nikmat tanpa alkohol. Amazing..
Itulah awal mula saya tertarik mempelajari dunia Kopi hingga saat ini. Belajar belajar dan terus belajar.
Dari cerita singkat diatas, barulah saya mengenal Kopi Specialty. Dan dari situ saya mengetahui, mempelajari betapa Kopi adalah dunia Seni.
Tahukah anda, ada berapa jenis kopi yang diminum oleh Konsumen? Dan berapa % nya?
Jawabannya adalah ada 3 jenis konsumen kopi.
1. Kopi instan : (55%)
Kopi yang dijual dalam bentuk sachet yang berisikan gula, kopi dan krimer.
2. Komersial : (30%)
Kopi yang banyak dijual di Hotel, Restaurant, dan Cafe
3. Kopi Spesial (specialty) : (15%)
Luwak Kopi, wine coffee, Long berry.
Dari tiga konsumen diatas, dimanakah posisi anda? Andalah yang tahu jawabannya.
Kali ini cukup Sekian dulu ceritanya, ada waktu kita sambung kembali. salam kopi..
#JendelaKopi
#SahabatCoffee
#FanemoCoffee
Antisipasi dimasa depan
Antisipasi Seiring perkembangan dan kemajuan tekhnogi, membuat kita terus mengasah dan berbenah diri. Agar tidak tertinggal dan ditinggali. ...
-
Salam jumpa lagi. Kali ini saya posting sesuatu hal tentang Sirup. Jelang Puasa dan Lebaran Tiba. Siropen” apakah yang petama kali terlint...
-
Antisipasi Seiring perkembangan dan kemajuan tekhnogi, membuat kita terus mengasah dan berbenah diri. Agar tidak tertinggal dan ditinggali. ...
-
Semangat Pagi! Bagaimana cara yang lazim dalam menakar antara Air panas dan Kopi bubuk dalam secangkir kopi? Kita sering kali tidak memaham...